Sabtu, 22 November 2008

Puisi

KISAH BOCAH KECIL PENJUAL KORAN™

Karya Nabila Shaza

Matahari tak muncul hari ini
Daun pun terbang tanpa arah
Dingin cuaca menusuk hingga tulang
Langit mendung bagaikan sedih

Seorang anak kecil duduk di bawah jembatan
Karena hujan hampir tiba
Mendung mataku bagai langit itu
Menetes air mataku bagai hujan itu
Basah pipiku bagai jalan itu

Di dekapnya tumpukan kertas koran
Karena takut jualannya basah
Padahal bajunya sudah basah kuyup
Dan bibirnya sudah membiru

Kisah tentang anak kecil penjual koran
Tak dapat kasih sayang , tak dapat pendidikan
Mengais rejeki walau kejamnya dunia ini
Berjualan untuk mendapat sesuap nasi

Langit bagaikan sedih melihatmu
Hujan pertanda air matanya
Petir dan kilat bagai berteriak memberontak

Ketar - ketir yang kau rasa tak memupuskan keinginanmu
Walau ku tahu hati kecilmu memberontak
Tapi kau tetap sabar dalam jalani dunia ini
Dunia hampa kasih sayang.....

Copy Right Nabila's 23-11-2008

Puisi

KISAH BOCAH KECIL PENJUAL KORAN™

Karya Nabila Shaza

Matahari tak muncul hari ini
Daun pun terbang tanpa arah
Dingin cuaca menusuk hingga tulang
Langit mendung bagaikan sedih

Seorang anak kecil duduk di bawah jembatan
Karena hujan hampir tiba
Mendung mataku bagai langit itu
Menetes air mataku bagai hujan itu
Basah pipiku bagai jalan itu

Di dekapnya tumpukan kertas koran
Karena takut jualannya basah
Padahal bajunya sudah basah kuyup
Dan bibirnya sudah membiru

Kisah tentang anak kecil penjual koran
Tak dapat kasih sayang , tak dapat pendidikan
Mengais rejeki walau kejamnya dunia ini
Berjualan untuk mendapat sesuap nasi

Langit bagaikan sedih melihatmu
Hujan pertanda air matanya
Petir dan kilat bagai berteriak memberontak

Ketar - ketir yang kau rasa tak memupuskan keinginanmu
Walau ku tahu hati kecilmu memberontak
Tapi kau tetap sabar dalam jalani dunia ini
Dunia hampa kasih sayang.....

Puisi

KISAH BOCAH KECIL PENJUAL KORAN

Matahari tak muncul hari ini
Daun pun terbang tanpa arah
Dingin cuaca menusuk hingga tulang
Langit mendung bagaikan sedih

Seorang anak kecil duduk di bawah jembatan
Karena hujan hampir tiba
Mendung mataku bagai langit itu
Menetes air mataku bagai hujan itu
Basah pipiku bagai jalan itu

Di dekapnya tumpukan kertas koran
Karena takut jualannya basah
Padahal bajunya sudah basah kuyup
Dan bibirnya sudah membiru

Kisah tentang anak kecil penjual koran
Tak dapat kasih sayang , tak dapat pendidikan
Mengais rejeki walau kejamnya dunia ini
Berjualan untuk mendapat sesuap nasi

Langit bagaikan sedih melihatmu
Hujan pertanda air matanya
Petir dan kilat bagai berteriak memberontak

Ketar - ketir yang kau rasa tak memupuskan keinginanmu
Walau ku tahu hati kecilmu memberontak
Tapi kau tetap sabar dalam jalani dunia ini
Dunia hampa kasih sayang.....
Arti Sebuah Pilihan™
Karya Nabila Shaza

Ketika 2 pilihan menghantuiku...
Rasanya bagaikan tiada ampun
Ku tlah renungkan segalanya
Ku coba dan ku coba

Walau hati merintih
Semuanya tlah terlanjur terjadi
Apalah daya mahluk fana ini
Terseok-seok ku berjalan

Mana yang ku pilih???
Bagai surga dan neraka
Manusia pasti punya pilihan
Dan harus memilih

Salah sedikit saja akan hancur namanya
Salah sedikit saja membuatnya sakit hati
Biarlah orang bilang apa
Aku hanya ingin bahagiakan semua

Maafkanlah aku bila semua tersakiti
Maafkan aku ......
Maafkan aku ......
Aku hanya manusia biasa
Yang hanya dapat mengemis dan meminta ...

Copy Right Nabila's 23-11-2008

Jumat, 21 November 2008

Aku pingin.....

Aku pingin banget jadi penulis , walaupun aku kadang mood - mood tan kalo lagi nulis . Kalo pengen nulis ya nulis... kalo gak juga gak papa .... Sebenernya sih itu cuma sekedar hobi , tapi lama-lama jadi asik juga lho... Kalo mau nulis justru aku gak bisa dengan suasana tenang , aku juga gak tau kenapa ... Aku pernah nulis puisi , dan aku n' sepupu ku edit-edit , pertama itu dipajang di blognya kakak sepupuku , temen-temen kakak sepupuku pada suka dan memuji puisi buatan ku itu lho ... malah ada yang ngerubah puisi itu jadi pake bahasa Inggris . Nah ini dia puisinya , semoga yang baca suka .... Aaammiiinnnnn

HIDUP INI
Nabila & meutia
Peluh di dahi telah mengucur deras
Kubasuh dengan sehelai saputangan
Ku berlari dan berlari
Walau panas terik membakar ubun ubun
Ku pertahankan pikiran dan tubuh ini
Yang telah letih menanti waktu

Waktu yang tak akan terulang
Karena hanya sekali dalam hidupku
Ku akan melewatinya walau 1000 rintangan menghadangku
Ku akan mengejarmu walau hingga ke ujung dunia, ke negeri antah berantah

Apalah artinya semua ini,
Bila yang kulihat hanya kertas putih tak berisi
Gagal sudah harapanku, hatiku bagai diterpa ombak dan membentur karang
Yang merobek dan mencincang hatiku.
Menusuk jantungku hanya dengan lidi tumpul

Ku sendiri tak mengerti apalah arti fana ini
Yang kulewati sia-sia
Padahal beribu kesempatan menunggu ku
Ya.. Menungguku di sebrang samudera

Samudera api yang membarara-bara
Yang akan membakar pikiranku
Yang akan melenyapkan duniaku seketika….
Yang memupuskan keinginanku , kala itu

Tak akan ku lenyapkan kesempatan itu
Walau akan membahayakan ku ….
Tapi bagaimanakah caranya ..???
Ingatlah Kesempatan tak kan datang 2 kali

Inilah hidupku
Yang berisi sepotong potong memori
Like a puzzle, selalu terpisah
Semua akan bersatu
Dan menjadi Satu

Kehidupanku , kesengsaraan ku
Dan perjuanganku.
Untukmu wahai impianku
26 09 2008
copyright 2008

Nah itulah salah satu puisi buatanku ....
NOTICE : DONT COPY THIS POETRY
JANGAN DI CONTEK , OK !
wkkkwkkwkkkwkk